SEJARAH LOKAL SULAWESI SELATAN: MENYUSURI EKSISTENSI KEDATUAN SAWITTO DI AJATAPPARENG ABAD XVI-XVII

Authors

Ahmad Yani
IAIN Parepare

Synopsis

Iya parengngerammu Menre’, pega riolo maraja? Makkedai Menre’e: Sawitto riolo tomaraja, ruppaki Sawitto lelesi sombae ri Gowa, ruppaki Gowa lelesi sombae ri Bone. (Menurut ingatanmu Mandar, yang mana lebih dahulu besar? Berkata orang Mandar Sawitto yang pertama besar. Setelah Sawitto hancur berpindah sombae (pengabdian) di Gowa, setelah Gowa juga hancur berpindah lagi pada Bone. (Lontar Mandar)

Kajian tentang kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan memiliki kecenderungan pada kerajaan-kerajaan yang memiliki reputasi besar yang ditandai dengan wilayah dan pengaruh yang luas atau memiliki hubungan politik dan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan besar lainnya. Sehingga, berbicara tentang kerajaan-kerajaan lokal di Sulawesi Selatan secara umum tertuju pada salah satu kerajaan besar: Luwu, Gowa atau Bone. Berangkat dari hal tersebut, buku ini hadir untuk mengulas eksistensi Sawitto, sebuah kerajaan lokal di kawasan Ajatappareng yang pernah eksis dan berpengaruh sebelum kehadiran Gowa dan Bone yang memegang kendali politik kerajaan lokal di wilayah setempat.

Buku ini menarik dibaca oleh siapa saja, bukan hanya karena ulasan fakta kesejarahan mengenai kejayaan Sawitto pada abad XVI-XVII. Tetapi juga uraian tentang faktor-faktor penunjang kejayaan Sawitto mulai dari hasil alam pertanian, pernikahan politik sampai membangun persekutuan Limae Ajatappareng dapat memberikan pencerahan dan pengetahuan yang menarik tentang langkah-langkah strategis pemimpin Bugis terdahulu dalam membangun wilayahnya

Published

December 16, 2022

How to cite